Mertuaku Pandai berakting



Setiap pengantin baru pasti memiliki kebahagiaan yang luar biasa, hidup yang biasanya sendiri kini sudah ada tempat untuk berbagi dan saling mengisi jika sedang mengalami kesulitan. Ketika usia pernikahan hari demi hari berlalu bulan demi bulan, dan masuk ketahun pertama pernikahan dan si buah hati mulai hadir. Semua hal yang tampaknya ceria dan bahagia ternyata akhir mulai menampakkan kenyataan yang sesungguh, kakak ipar dan mertua yang tadinya ada kepentingan mulai menampakkan perangai aslinya. Perempuan lugu yang telah kehilangan seorang ibu yang mendapatkan mertua perempuan tentu menginginkan sosok seorang ibu yang telah lama meninggalkannya dan telah menanggung bebab berat dipundaknya sangat mendambakan kasih seorang ibu walau itu hanya sekedar ibu mertua bukan ibu kandung.   Diawal pernikahan sikap ibu mertua yang  begitu lembut peribahasa membuat apa yang didambakan sesuai dengan harapan, dunia terasa begitu indah, memiliki suami yang dicintai , buah hati dan keluarga baru yang begitu baik.  Sayangnya kebahagian itu tidak berlangsung lama, kata-kata Sayangnya kebahagian itu tidak berlangsung lama, kata-kata yang lembut dan manis didengar hanyalah hiasan  luarnya saja tidak yang sebenarnya.
Bangkit dari keterpurukan dan memulai hidup baru dengan keluarga kecil kupikir Tuhan sudah mendengarkan doaku, ternyata malapetaka yang terbesarlah awal dari semua ini. Dibalik mulut manisnya tersimpan sandiwara yang begitu hebat. Untuk mendapatkan sesuatu atau ketika menginginkan sesuatu kalian rela besandiwara, ingin beli mesin air tak punya uang kalian rela bersandiwara cincin masuk ke lubang wc dan berpura-pura hilang, didepan keluarga kalian remehkan diriku dan keluarga yang orang kampung tanpa kalian bercermin tentang diri kalian sendiri, mmhh…Keluarga yang pandai berakting, awalnya kupikir apa yang akanku alami hanya cerita dan scenario yang ada di sinetron-sinetron di televisi, ternyata tidak semua ku alami didunia nyata. Untuk apa semua acting ini…demi mendapatkan keinginan untuk hidup enak, prestise dan lagi lagi harta. Perlakuan orang tuamu  dimasa lalu yang ingin dibalas, wahai ibu mertua. Disaat keadaan ku sudah mulai membaik sekarang ini, satu pesanku untuk ibu mantan mertuaku yang tersayang…perlakuan orang tuamu dimasa lalu mengapa harus kau balaskan kepadaku…pernikahan putrimu yang selalu kandas haruskah aku yang menjadi korban untuk mempertahankannya supaya tidak kandas lagi.. keuangan kalian yang pas-pasan haruskah aku yang memikul…apa salahku padamu..apakah dosaku padamu sehingga semuanya kau balaskan padaku…. Kepura-puraan dan sandiwara mu semakin kusadari membuatku lelah, tak pernah ada hentinya dan akhirnya sampai dititik akhir keletihan, awalnya kuturuti scenario dan setiap episode sandiwaramu… tapi tidak adil bagi putri kecil yang semakin sakit dan kurus atas sandiwaramu, biar aku mengalah dan berlalu. Aku yakin barang busuk yang disembunyikan suatu saat akan tercium. Semua orang boleh menyalahkan ku semua orang boleh mengecapku buruk, tapi aku tidak pernah berakting.  Disaat ini disela-sela doa aku berharap Allah SWT, memberikan hatiku yang lapang agar bisa memberikan dada yang lapang agar bisa memaafkan, walau kadang kala ketika melihat bola mata si putri kecilku tidak seharusnya ia mengalami semua ini. Ya Allah Ya Rabbi, semoga Engkau Yang Maha Agung, Maha Besar dan Maha Segalanya mendengarkan doaku, berilah kelapangan hatiku untuk memaafkan, Amiiiiiiin.  Lewat tulisan kecilku semoga menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi yang bersedia membaca. Amin.